Puskesmas Cigombong

Loading

Reaksi dan Efek Samping yang Mungkin Terjadi Setelah Vaksinasi Anak

Reaksi dan Efek Samping yang Mungkin Terjadi Setelah Vaksinasi Anak


Vaksinasi anak merupakan langkah yang penting dalam menjaga kesehatan anak dari berbagai penyakit menular. Namun, tidak ada yang bisa dipungkiri bahwa setiap tindakan medis, termasuk vaksinasi, memiliki reaksi dan efek samping yang mungkin terjadi.

Menurut Dr. Andi Kurniawan, seorang pakar kesehatan anak, “Reaksi setelah vaksinasi adalah hal yang lumrah terjadi. Biasanya reaksi ini bersifat ringan dan akan hilang dalam beberapa hari.” Reaksi yang sering terjadi setelah vaksinasi adalah kemerahan, pembengkakan, dan nyeri pada tempat suntikan. Namun, Dr. Andi menegaskan bahwa reaksi tersebut hanya bersifat sementara dan sebaiknya tidak perlu dikhawatirkan.

Namun, tak dapat dipungkiri bahwa ada juga efek samping yang mungkin terjadi setelah vaksinasi anak. Efek samping yang paling umum adalah demam ringan dan nyeri otot. “Efek samping ini sebenarnya merupakan tanda bahwa tubuh sedang merespon vaksinasi dan membangun kekebalan terhadap penyakit,” kata Dr. Andi.

Namun, jika ada efek samping yang lebih serius seperti alergi parah atau reaksi anafilaksis, segera konsultasikan dengan dokter. “Meskipun efek samping yang serius sangat jarang terjadi, namun kita harus tetap waspada dan siap menghadapinya dengan cepat,” tambah Dr. Andi.

Sebagai orangtua, penting untuk memahami bahwa vaksinasi anak adalah langkah yang penting dalam melindungi anak dari penyakit yang berbahaya. Meskipun reaksi dan efek samping mungkin terjadi, namun manfaatnya jauh lebih besar dibandingkan risikonya.

Jadi, jangan ragu untuk melakukan vaksinasi anak. Sebagai kata penutup, Dr. Andi menegaskan, “Vaksinasi anak adalah investasi terbaik untuk kesehatan anak kita. Mari bersama-sama jaga kesehatan anak-anak kita dengan melakukan vaksinasi secara rutin.”